Mata Kuliah :
Oseanografi
Dosen :
Intan Noviantari Manyoe,
S.Si
OSEANOGRAFI
Tentang
“ARUS LAUT ”
OLEH
KELOMPOK VI
CINDY
TSASIL LASULIKA 451 410 160
SULISTIANI
DAUD 451
410 092
IYAM
H. HELINGO 451
410 093
YAHYA
LINGGILE 451 410 084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GEOGRAFI
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2012
ARUS
LAUT (OCEAN CURRENTS)
1.
PENDAHULUAN
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi
pada seluruh lautan di dunia. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat penting
dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para
pelaut berabad-abad yang lalu. Kita dapat mengetahui adanya arus-arus ini
terutama didasarkan atas pekerjaan seorang ahli oseanografi kebangsaan Amerika Matthew Fontaine yang telah memulai
pekerjaan tersebut sejak tahun 1840. Ia membuat sebuah gambar dari system
arus-arus dunia berdasarkan atas pengamatan dan pengukuran terhadap besarnya
pengaruh arus yang mempengaruhi pembelokan arah kapal dari lintasan jalan yang
seharusnya dikehendaki dari suatu pelayaran yang panjang dan memakan waktu yang
lama. (Sahala Hutabarat dan Stewart Evans, 2008).
Pada
dasarnya arus laut berbeda dengan Gelombang laut. Gelombang laut adalah
pergerakan air laut naik-turun atau secara vertikal. Air laut yang berggerak
tidak mengalami perpindahan tempat secara horizontal. (Muhammad, Hamid. 2005).
Perlu
dijelaskan bahwa sebenarnya di laut masih terdapat banyak arus-arus lain yang
lebih kecil yang terdapat di daerah-daerah tertentu. Tiga macam arus tersebut
adalah ( Sahala Hutabarat
dan Stewart Evans, 2008) :
a.
Arus yang mengelilingi daerah kutub selatan (Antartic Circumpolar Current) yang
terdapat pada telak lintang 600 Selatan.
b.
Aliran air di
daerah ekuator yang mengalir dari arah barat ke timur, tetapi dibatasi oleh
arus-arus sejajar yang mengalir dari timur ke barat, baik di belahan bumi utara
maupun di belahan bumi selatan.
Daerah subtropical ditandai oleh adanya
arus-arus berputar yang dikenal sebagai gyre.
Aliran air yang terdapat di belahan bumi utara mengalir searah jarum jam,
sedangkan yang terdapat di belahan bumi selatan mengalir berlawanan dengan arah
jarum jam. Arus gyre disebabkan oleh
adanya gaya coriolis yaitu gaya yang
membelokkan arah arus akibat dari rotasi bumi
Arus laut adalah gerakan masa air laut secara teratur
dari suatu tempat ke tempat lain. Sebagian besar arus laut bergerak dengan arah
horizontal dan hanya sebagian kecil yang arah gerakannya vertical. Gerakkan
massa air laut secara vertical disebut upwelling.(
Muhammad,
Hamid. 2005).
Arus laut juga dapat didefinisikan sebagai setiap aliran
air yang kontinu atau berkelanjutan disepanjang jalan yang pasti dalam laut.
Aliran dapat terjadi di permukaan atau jauh di bawahnya. Aliran dapat veretikal
atau sejajar dengan permukaan. Sirkulasi ini dalam gerakan massa air dapat
dikategorikan sebagai angin pendorong atau termihalin. Arus termohalin memiliki
vertikal signifikan komponen dan account untuk pencampuran menyeluruh massa air
laut dalam. (terjemahan : Eileen Gray dkk)
Sirkulasi Wind-driven
( angin pendorong) menghasilkan perbedaan tekanan air permukaan, sehingga
menyebabkan terjadinya Slope. Perbedaan tekanan ini membangkitkan gaya yang
akan menekan permukaan air sampai dengan kedudukan pada saat tekanan lebih
rendah, atau dengan perkataan lain air cenderung akan bergerak menuruni Slope. (
Eka Djunarsjah, 2005)
Arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada
seluruh lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang
berhembus di permukaan laut. Selain itu topografi muka air laut juga turut mempengaruhi
gerakan arus permukaan. Angin dan topografi laut saat ini dapat diamati dengan
menggunakan satelit Altimetri Jason1. (Rahma Widyastuti, dkk. 2010)
Satelit
Altimetri Jason1 adalah satelit dengan resolusi temporal yang baik dengan
ground track sejauh 315 km. Orbit dari Jason-1, yang identik dengan
TOPEX/Poseidon, dapat mencakup 90% dari seluruh lautan di dunia setiap 9.9156
hari.(http://www.ilmukelautan.com/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan
jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetri)
Pada suatu stasiun pengamatan arus, arah dan kecepatan
arus pasut berubah-ubah terhadap waktu dan kedalaman, sedangkan arus non-pasut
umumnya hanya berubah terhadap kedalaman. (Eka Djunarsjah, 2005).
1.
PENYEBAB ARUS LAUT
Arus laut terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu
tiupan angin, perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu (Muhammad,
Hamid. 2005) Berikut
penjelasannya :
a. Arus laut karena tiupan angin
Tiupan angin yang menerpa air laut di permukaan akan
menimbulkan arus laut. Seperti halnya bila kita meniup air dalam cawan, maka
dari tu dapat disimpulkan bahwa angin dapat menyebabkan arus laut. Arah arus
itu searah dengan aliran angin.
Arus karena tiupan angin ini bila menumbuk daratan atau
benua, maka air di depan daratan atau benua itu akan lebih tinggi dari pada
perukaan air laut disekitarnya. Perbedaan permukaan air laut tersebut akan
menyebabkan terjadinya aliran air dari laut yang memiliki permukaan air lebih
tinggi menuju ke laut yang memiliki permuakaan air yang lebih rendah. Arus laut
yang demikian disebut arus kompensasi.
a. Arus laut karena perbedaan kadar garam
Air laut yang memiliki kadar garam tinggi memiliki massa
jenis yang lebih besar daripada air laut yang kadar garamnya rendah. Oleh
karena itu, jika ada dua laut yang bersebelahan tetapi karena kadar garamnya
berbeda, maka dibagian dasar laut akan terjadi aliran air dari laut berkadar
garram tinggi menuju ke laut berkadar garam rendah.
Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran air
dari laut berkadar garam rendah menuju ke laut berkadar garam tinggi. Contoh
Ambang Gibraltar yang terletak diantara benua Eropa dan benua Afrika.
b. Perbedaan suhu
Air laut yang dingin memiliki massa jenis yang lebih
besar dari pada air laut yang panas. Air laut di daerah kutub bersuhu dingin,
sehingga memiliki massa jenis lebih besar. Oleh karena itu, air laut tersebut
akan tenggelam dan bergerak menuju ke daerah yang massa jenisnya lebih kecil,
melalui dasar laut yang dalam.
Bila arus ini menumbuk daratan, arah alirannya dapat berubah
dari dasar menuju ke permukaan. Inilah yang disebut up-welling. Daerah up-
welling kaya akan ikan karena arus ini membawa unsure hara dari dasar laut.
Contoh: Laut Banda dan Pantai Barat Peru- Equador ( Amerika Latin ).
1.
FAKTOR PEMBANGKIT ARUS PERMUKAAN
a. Bentuk topografi dasar lautan dan pulau-pulau yang
ada di sekitarnya
Beberapa system lautan utama Dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter disisi yang ke
empat. Batas- batas ini menghasilkan system aliran yang hampir tertutup dan
cenderung membuat aliran air mengarah dalam suatu bentuk bulatan. Dari sinilah
terbentuk adanya gyre.
b. Gaya coriolis dan Arus Ekman
Gaya coriolis memepengaruhi aliran massa air, dimana gaya
ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai
akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Dalam kehidupan kita sehari- hari,
kiata tidak sadar bahwa gaya ini ternyata tidak memberikan pengaruh yang besar
terhadap benda-benda yag bergerak dalam jarak yang luas.
Sebagai contoh, selongsong peluru yang ditembakkan dari
sebuah bedil akan memberikan sebuah bekas lintasan yang jalannya agak
melengkung sebagai hasil dari peranan gaya coriolis yang terjaadi padanya. Pembelokkan
ini akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara, dan mengarah ke kiri di
belahan bumi selatan. Gaya inilah yang mengahasilkan adanya aliran gyre yang
mengarah kea rah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi sebelah utara dan
mengarah kea rah lawan jarum jam(ke kiri) pada belahan bumi sebelah selatan.
Gaya coriolis juga yang menyebabkan timbulnya
perubahan-perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan makin dalamnya kedalaman suatu perairan. Pada umumnya tenga angin yang
memberikan pada lapisan permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus
permuakan yang mempunyai kecepatan sekitar 2%dari kecepatan angin itu sendiri.(
Sahala Hutabarat dan Stewart Evans, 2008)
2.
KLASIFIKASI ARUS LAUT
Arus laut dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
berdasarkan temperature dan berdasarkan letaknya
(Muhammad,
Hamid. 2005) :
a.
Berdasarkan temperaturnya, arus laut dibedakan menjaadi 2
yaitu, arus laut panas dan arus laut dingin. Arus laut panas yaitu arus yang
temperatur airnya lebih tinggi dari temperature air laut yang didatangi.
Contohnya: arus teluk, dan kurosiwo. Arus ini datang dari daerah tropis ke
daerah sedang. Begitupun sebaliknya dengan arus dingin. Arus dingin contohnya
adalah arus Labrador, arus Benguela, arus Oyasiwo, dan arus Peru. Arus ini
datang dari kutub ke daerah sedang.
b.
Berdasarkan Letaknya, arus laut dibedakan menjadi dua,
yaitu arus permukaan dan arus dasar atau aarus bawah. Arus permukaan bergerak
sebagai arus di permukaan laut. Contoh : semua arus laut karena angin. Arus bawah,
air yang bergerak sebagai arus laut berada di dasar laut. Bila arah gerakannya
berubah kea rah vertikal, maka arus ini menjadi up welling.
Adapun
karakteristik dari up welling (
Eka Djunarsjah. 2005) yaitu :
a.
Gerakan air ke atas
b.
Terjadi bila angin bertiup sejajar pantai
c.
Arah arus dipengaruhi oleh Gaya Coriolis
d.
Ditentukan oleh bentuk topografi dasar laut
e.
Bila arus di bawah permukaan kaya akan kandungan nutrisi,
maka daerah perairan tersebut akan mempunyai produktifitas biologis yang tinggi
Di permukaan laut terdapat arus laut di sepanjang pantai
yang disebut dengan longshore current.
Arus ini mengalir searah dengan garis pantai. Pada daerah pantai berpasir halus
dengan gelombang yang agak besar sering terjadi arus dasar yang dangkal, dengan
arah aliran tegal lurus dengan garis pantai yang disebut rip current. Proses terjadinya, bila arus air pad alongshore current yang berlawanan arah bertemu,
dan pada saat itu arah gelombang sejajar dengan garis pantai maka pada lokasi
pertemuan dengan longshore current itu
akan terjadi penumpukan masa air, yang kemudian akan mengalir ketempat yang
lebih rendah yaitu menuju ke tengah laut.
Kondisi ini akan diperkuat bila permukaan air laut di
depan kumpulan masa air tersebut lebih rendah, sehingga rip current menjadi lebih kuat dan deras. Bila arah gelombang tidak
sejajar dengan garis pantai wujud dari longshore
current akan berupa arus yang terputus-putus. Pada ujung longshore current dari ujung longshore current yang terputus-putus
tersebut, arus air akan menuju ke tempat yang lebih rendah, yaitu ke tengah
laut. Pada lokasi itulah tempat terjadinya rip
current. Rip current mampu
menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu dan dibawa
ke laut yang lebih dalam. Rip current inilah
yang sering menenggelamkan orang yang sedang berwisata di pantai.( Sahala Hutabarat dan Stewart Evans, 2008)
1.
MANFAAT ARUS LAUT
Arus laut mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia,
antara lain
(Muhammad, Hamid.
2005)):
a.
Arus laut karena tiupan angin dapat mempengaruhi kondisi
iklim suatu tempat, misalnya di Eropa barat dimusim dingin tidak begitu dingin
dan lautnya tidak membeku karena dipengaruhi oleh arus panas gulftream atau arus teluk.
b.
Pertemuan arus panas dan aarus dingin merupakan daerah
yang kaya ikan. Hal ini disebabkan karena di daerah itu kaya akan plankton.
c.
Arus laut dapat menyebarkan berbagai macam jenis hewan
dan tumbuhan ke berbagai belahan dunia.
Penelitian dan pemetaan potensi energi arus laut
merupakan salah satu upaya penting dalam mengeksplorasi sumber energy non
konvensional dari laut. Energy arus laut sebagai energy terbarukan adalah
energy yang cukup potensial di wilayah pesisir terutama pulau-pulau kecil
dikawasan timur. ( A. Yuningsih dkk, 2010).
Peranan pengamatan arus dalam Survei Hidrografi (
Eka Djunarsjah. 2005):
a. Kerekayasaan :
konstruksi lepas pantai, perencanaan pelabuhan, dan
pemantauan lingkungan
b. Penentuan posisi
(metode Dead-Reckoning)
c. Keselamatan
pelayaran
Untuk mengetahui nilai kinetik energi arus laut yaitu dengan memperoleh data morfologi dasar
laut dan sifat-sifat hidro Oseanografi, yang kemudian dikonversikan ke dalam
energy listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat yang dibuthkan sebagai
data masukan dasar dalam pemanfaatnan energy arus laut untuk pembangkit listrik
di kawasan tertentu.(A. Yuningsih dkk, 2010).
Analisa Pola Pergerakan Arus
Laut Permukaan. Dari hasil
pemodelan arus laut permukaan dari tahun 2002-2009 diketahui bahwa :
a.
Arus yang bergerak dari Benua Asia menuju ke Benua
Australia, dikarenakan pengaruh angin muson barat, rata-rata pola pergerakan
arus ini terjadi pada kisaran bulan Desember-Februari.
b.
Arus yang bergerak dari Benua Australia menuju ke Benua
Asia, dikarenakan pengaruh angin muson timur, rata-rata pola pergerakan arus
ini terjadi pada kisaran bulan Juni-Agustus. Di samping itu ada masa pancaroba
yakni masa peralihan pergantian antara angin muson barat menuju angin muson
timur ataupun sebaliknya.( Widyastuti, Rahma. 2010)
Kecepatan arus laut
yang kuat rata-rata berada pada posisi lintang 0,250 LU yakni di sekitar garis
khatulistiwa. Sedangkan rata-rata kecepatan arus yang lemah berada di perairan
yang jauh dari garis khatulistiwa. Untuk tahun 2002 kecepatan arus rata-rata
sebesar 475,2 cm/detik.Arus terkuat berada di perairan Selat Karimata,
sedangkan kecepatan arus yang lemah berada di perairan sekitar sebelah
selatan Irian Jaya.
Pada tahun 2003,
arus terkuat berada di Laut Maluku, arus terlemah berada di Sekitar Laut
Sulawesi, sedangkan rata-rata kecepatan arusnya adalah 496,3 cm/detik . Tahun
2004, arus terkuat berada di sekitar sebelah barat pulau Sumatera yang
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, arus terlemah di sekitar Laut
Flores. Untuk rata-rata kecepatan arusnya adalah 481,4 cm/detik. (Widyastuti, Rahma dkk, 2010)
Apabila muka laut
mendapatkan tekanan angin (wind stress),
terbentuklah tinggi gelombang dan selanjutnya arus permukaan
terbentuk. Jika tinggi gelombang kuat, maka kecepatan
arus berubah membesar dan terbentuklah longshore
current yang kuat, yang mengakibatkan sedikit demi
sedikit pantai tersebut akan terjadi abrasi.
(Hadikusumah, 2009).
#Halaman Daftar pustakanya sengaja dikosongkan
kak suka dengan dunia luar angkasa yah?
BalasHapus